Dingin udara malam mulai beralih dengan rambatan hangat sang mentari
Ayam-ayam mulai berkokok membangunkan mata yang masih terkantuk-kantuk
Kicau burung kobarkan semangat pagi hari
Ehm...bahagia terasa saat tahu akan ada perjalanan panjang melewati pohon-pohon besar, udara sejuk dengan dibonceng sang pujaan hati...
Segera ku singkirkan selimut yang menghangatkan ku
Ku langkahkan kaki-kaki lelahku menuju dinginnya tumpukan dingin ubin
Dan kini wajah berseri ku tak kan kalah dengan silaunya sang mentari
Ku siap bergegas pulang bersama sang pujaan hati
Tepat pukul 7 pagi kita bergegas menaiki mesin beroda dua ini menuju kota kelahiran ku, pare...
Dengan diliputi rasa bahagia, rasa senang karena hampir 2 pekan tak saling tatap muka, kita susuri berkelok-keloknya jalan dengan canda tawa...
Tiba-tiba di tengah perjalanan desakan dari dalam begitu mengganggu
Desakan rasa lapar itu membuat kita memaparkirkan mesin roda dua ini di suatu tempat peristirahatan dan warung makan di sekitar waduk selorejo
Hmmmhmmmm...yummmy...ditemani dengan hamparan sawah yang memukau, kami habiskan makanan kami dengan lahapnya
Perut sudah terisi dan saatnya melaju kembali, melanjutkan perjalanan yang tinggal berapa "km" lagi.
Hore...Hore...gembira begitu menyelimuti ku kembali karena pasalnya rumah semakin mendekat dengan laju roda kami...
Tak sabar bertemu dengan kamar tercinta, bertemu dengan ponakan tersayang
Namun tiba-tiba saja ada warna hijau yang menyilaukan mata kami
Warna hijau dari baju orang yang gagah tegap berdiri di tengah jalan, tepat di garis putih jalan
Hah ??
Polisi !!!!
Aku yang tahu kalau si pengemudi simnya mati langsung berkata "ayo gantian"
Dan karena pikir si pengemudi, kalau razia itu hanya untuk jalur ke barat, maka kami lanjutkan laju roda motor ini dengan santainya.
Nah...pas tahu kalau razia berlaku untuk semua jalur, aku pun langsung turun dan berniat bertukar posisi.
Langkah si gagah baju hijau terlampaui cepat dari pergeseran kami.
Seperti razaia biasanya kami disuruh nunjukin dech sim dan stnk
Bodohnya kami, yang sudah jelas si bapak polisi itu tahu siapa pengemudinya, aku tetep saja ngeyel nujukin sim ku...
Mungkin dalam hati polisi itu ketawa ngakak lihat tingkah laku kami
Duch kami dengan wajah polosnya berasa seperti tertangkap basah mencuri saja.
Hahahaaahaaaaa....
Ini pengalaman kerazia yang bener-bener gokil.
Sayang kita tak sempat bernarsiis ria kata si pujaan hati ku.
Duch bener-bener kebahagian yang dtutup dengan kebodohan super gokil...
Gokil karena udah pasti kena tilang tapi masih ngeyel untuk mengelabui si polisi.
Sampai dirumah kita langsung menertawai kebodohan dan kegokilan kita berdua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar